PERHATIAN!!!
Ini tulisan yang lumayan panjang dan diselipi dengan beberapa pengalaman selama menginap di hotel (sebenarnya curhat). Terima kasih sudah melanjutkan untuk membaca. Semoga bermanfaat.
------------------------------------------------------------------------------------
Beberapa waktu lalu, saya, suami dan anak, mempunyai kesempatan untuk menginap di beberapa hotel yang berbeda. Meskipun keduanya merupakan hotel bintang 3, namun pelayanan dan fasilitas yang kami dapatkan sangatlah kontras. Oh iya, ini kali pertama dan kedua kami menginap bersama anak. Untuk itu, saya sengaja membagi sedikit pengalaman kami selama menginap di kedua hotel tersebut dan tentunya poin penting dapat kami dapatkan sebelum kalian memutuskan untuk memesan hotel jika berencana membawa anak.
Riset: Lihat dan baca ulasan sebelum memesan.
Saya yakin hampir sebagian besar dari kita pasti mencari dulu ulasan dari calon hotel pilihan. Pasalnya, sekarang ini banyak aplikasi yang mencantumkan ulasan dari pengguna maupun pengunjung, beberapa di antaranya terdapat Google Maps dan Traveloka. Pengunjung yang pernah menginap biasanya meninggalkan ulasan yang baik atau buruk, bahkan pengalamannya, di hotel tersebut. Hal itu memudahkan kita untuk mempertimbangkan apakah hotel tersebut layak dikunjungi atau tidak.
Hubungi pihak hotel.
Nah, hal ini merupakan salah satu aspek untuk mempertimbangkan hotel pilihan kita. "Kok ribet? Kalau pilihan hotelnya banyak, harus hubungi satu persatu dong?"
Ini antara perlu atau tidak perlu, sih. Bagi kalian yang ingin memesan hotel melalui website maupun aplikasi, hal ini perlu dilakukan untuk menanyakan hal penting yang ingin kalian ketahui, namun tidak disebutkan dalam deskripsi di website atau aplikasi. Meskipun terdengar sepele, hal ini sangat berpengaruh saat kita sudah tiba di hotel yang dituju. Jangan sampai apa yang kita harapkan berujung kekecewaan.
Kalian dapat bertanya langsung, melalui surel (surat elektronik); DM Instagram; pesan WhatsApp atau kontak yang dapat dihubungi, ke hotel yang diinginkan. Misalnya tentang ketersediaan air hangat, waktu sarapan, lahan parkir, apakah semua karyawannya sudah divaksin, syarat untuk menginap (karena masih pandemi, biasanya beberapa hotel membutuhkan surat vaksin, keterangan swab atau PCR), dan sebagainya.
Dari pengalaman beberapa waktu lalu, saya lupa menanyakan pada kedua hotel yang sudah terlanjur saya pesan tentang waktu sarapan. Untungnya, di hotel pertama (sebut saja hotel A), waktu sarapannya dimulai dari pukul 6. Karena waktu itu suami berangkat pagi, saya meminta ke resepsionis, pada saat check in, untuk meminta breakfast box yang nantinya dibawa oleh suami. Sedangkan, saya dan anak tetap makan di restoran hotel (hufft, untung saja). Jadi, suami saya tidak perlu membeli makan lagi meskipun waktu sarapan belum dimulai.
Pelayanan berbeda kami terima saat menginap di hotel kedua (sebut saja hotel B). Saat saya tanya ke resepsionis, sarapan ternyata mulai jam 7 dan katanya sarapan akan di antar ke kamar, padahal kami mau check out lebih awal. Setelah ditunggu selama 15 menit, sarapan tak kunjung datang. Akhirnya saya tanya ke respsionis untuk menanyakan sarapannya. Ternyata resepsionisnya ganti dan dia bilang bahwa sarapannya akan diantar jam setengah 8. Setengah jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 7.45, sarapan belum juga diantar. Akhirnya suami yang bertanya ke resepsionis. Sekembalinya dari sana, dia bilang bahwa di meja resepsionis tidak ada orang (saya sudah senewen, tapi mencoba tetap tenang karena anak masih tidur). Tidak lama setelah itu, sarapan baru diantar dan langsung kami santap karena setelah itu masih ada urusan lain. Sarapannya pun sederhana, tidak seperti di hotel A yang makanannya bervariasi.
Dari pengalaman inilah, ternyata ada pentingnya untuk menghubungi pihak hotel langsung terkait dengan kebutuhan kita selama menginap. Hotel yang memiliki reputasi baik akan menjawab dengan detil apa saja yang kita tanyakan. Jadi, jangan sungkan untuk bertanya lebih dahulu karena tidak semua hotel mencantumkan deskripsi yang lengkap di aplikasi pemesanan online.
Sesuaikan dengan anggaran (budget) dan kebutuhan.
Sebenarnya, penyesuaian budget ini terkadang juga menyesuaikan dengan hotel yang kita inginkan. Tidak jarang kita menemukan hotel yang sesuai dengan budget, namun fasilitasnya kurang sesuai. Di sisi lain, kita juga menemukan hotel dengan harga yang melebihi budget, namun fasilitasnya sesuai dengan yang kita butuhkan. Perlu diketahui bahwa penyesuaian budget tersebut juga tergantung dengan tujuan menginap, apakah hanya untuk singgah sementara atau dalam jangka waktu yang lama (misal, staycation). Tentu saja, budget yang dianggarkan pasti berbeda, apalagi ditambah dengan fasilitas yang dibutuhkan. Nah, berdasarkan pengalaman, harga kamar hotel bintang 2 dan 3 di kota besar biasanya lumayan bersaing dibandingkan dengan kamar hotel bintang 2 dan 3 di kota kecil atau kabupaten yang sedikit lebih mahal.
Pilih lokasi yang aman, nyaman dan sesuai keinginan (sepi atau ramai).
Tidak semua orang menyukai tempat yang ramai atau sebaliknya. semua kembali ke preferensi masing-masing. Terkadang, meski bertujuan untuk staycation, beberapa orang cenderung memilih lokasi hotel yang dekat dengan fasilitas umum. Entah untuk wisata kuliner, berbelanja atau sekedar cuci mata di sekitar lokasi hotel. Saya sendiri cenderung memilih lokasi hotel yang ramai atau dekat dengan berbagai fasilitas umum, khususnya kuliner. Meskipun beberapa hotel terdapat restoran, terkadang saya dan suami juga tidak jarang membeli makanan di sekitar hotel.
Mungkin itu beberapa poin singkat dari pengalaman menginap kami di hotel dengan membawa anak.
Tulisan ini mungkin akan bertambah jika saya dan keluarga ada kesempatan menginap di hotel lagi. Semoga membantu.
Terima kasih.